KESALAHAN TERBESAR ZELENSKY SERANG PANGKALAN RUSIA! Putin Murka Luncurkan Ratusan Drone Ratakan Kyiv

Sengitnya pertempuran antara Rusia dan Ukraina.

Perang drone semakin krusial dalam taktik militer kedua belah pihak. salah satu inovasi yang menonjol adalah drone FPV yang dikenal dengan nama Kenyas Vandal Novrodowski atau KVN yang digunakan oleh pasukan Rusia belakangan ini drone KVN berhasil melancarkan serangan terarah terhadap kendaraan lapis baja Ukraina di daerah Konstantinovka Donest. serangan tersebut membuktikan kemampuan drone ini untuk menembus pertahanan lawan dan menyebabkan kerusakan besar keistimewaan KVN terletak pada sistem komunikasi kabel serat optik antara operator dan drone yang membuatnya sangat sulit disadap atau diganggu oleh sistem elektronik musuh.

drone perang

James Paton Rogers dari Brookste Policy Institute menegaskan bahwa teknologi ini menjadikan KVN hampir tak terdeteksi oleh intelijen lawan selain komunikasi yang aman tingkat presisi drone KVN sangatlah tinggi mencapai 95% jauh lebih unggul dibandingkan drone FPV biasa yang hanya sekitar 20%, hal ini menjadikannya senjata yang sangat efektif dalam misi militer Rusia. drone ini juga dilengkapi kamera termal sehingga tetap bisa beroperasi dengan efektif saat malam hari. kemampuannya untuk membawa berbagai jenis muatan mulai dari bahan peledak hingga peluru anti tank PG7V memungkinkannya untuk menghancurkan berbagai sasaran seperti kendaraan lapis baja dan instansi militer.

Selama konflik berlangsung, pemanfaatan drone KVN memperlihatkan bagaimana perkembangan teknologi militer terus mengubah cara bertempur dan memberikan keunggulan strategis bagi yang mampu mengoptimalkannya. di saat Rusia bersiap merayakan hari kemenangan ke-80 yang memperingati berakhirnya perang dunia kedua, Ukraina tak tinggal diam pada hari Selasa 6 Mei 2025 mereka melancarkan serangan drone besar-besaran ke wilayah Moskow yang memaksa penutupan sementara empat bandara internasional di ibu kota Rusia tersebut, menanggapi serangan ini sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh 105 drone di sedikitnya 11 lokasi berbeda termasuk 19 drone yang mencoba mendekati Mosk dalam upaya mengamankan parade di lapangan merah.

Presiden Vladimir Putin sempat mengusulkan gencatan senjata selama 3 hari terutama karena sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Cina Siinping dijadwalkan hadir namun usulan ini ditolak oleh Presiden Ukraina Volodimir Zelenski yang bahkan menginginkan gencatan senjata diperpanjang hingga 1 bulan penuh. meski sederhana, drone buatan Ukraina cukup canggih sebagian besar berbentuk pesawat kecil bahkan ada yang menggunakan mesin gergaji sebagai tenaga penggerak kendati tampak minimalis drone ini sulit dideteksi pertahanan Rusia dan mampu membawa muatan peledak besar yang cukup presisi menghantam sasaran penting.

Saat serangan berlangsung tak lama setelah Moskow dihantam serangan drone Ukraina, Rusia membalas dengan serangan udara ke beberapa wilayah di Ukraina di Karkve serangan drone terjadi pada malam hari dan dilaporkan oleh Walikota yang menyebut sedikitnya 12 lokasi terkena dampak dalam waktu 1 malam. serangan ini menyebabkan kerusakan pada bangunan tempat tinggal,  infrastruktur sipil, serta kendaraan.

drone pertempuran

Gubernur Kark Ole Sini Hubo menyatakan bahwa kerusakan yang ditimbulkan sangatlah luas dan memprihatinkan kota Odesa juga menjadi sasaran serangan drone Rusia di mana seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat hantama tersebut. menurut konfirmasi dari gubernur oleh Kiper Kkif memang sering menjadi target utama serangan udara Rusia sepanjang konflik ini, contohnya serangan drone tanggal 4 Mei lalu menyebabkan 47 orang mengalami luka-luka. menurut Kantor Kejaksaan Kark,  Rusia menggunakan drone dengan muatan hulu ledak termobarik jenis amunisi yang menghasilkan gelombang ledakan dahsyat dan semburan asap panas yang menghancurkan area sekitarnya, penggunaan senjata semacam ini dianggap sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional. demikian pernyataan dari jaksa setempat pada dini hari 7 Mei 2025 serangkaian drone tempur dari Ukraina terdeteksi melewati langit pangkalan udara Kubink di Rusia tepat 2 hari sebelum peraian hari kemenangan serangan ini menyebabkan kebakaran besar di jalur penerbangan, yang merupakan markas utama tim aerobatik paling bergengsi Angkatan Udara Rusia kubinka yang berjarak sekitar 60 km dari barat Moskow dikenal sebagai basis bagi pesawat-pesawat yang akan tampil dalam parade besar di tanggal 9 Mei.

Informasi awal mengenai insiden ini muncul melalui unggahan akun Osin Technical di platform media sosial X kemudian diperkuat oleh laporan dari blogger militer Rusia Fighter Bomber, bahkan sistem pemantauan kebakaran orbit NASA yang bernama Firms mencatat titik-titik api di area pangkalan tersebut, kubinka bukan sekadar pangkalan militer biasa, namun tempat ini menjadi markas utama bagi tim aerobatik Elit Rusia seperti Swims yang mengoperasikan MC29 dan Russian Knight dengan SU30 SMM serta SU35S, kedua tim ini dikenal tidak hanya karena kemampuan manuver udara presisi mereka, tetapi juga atraksi spektakuler mereka yang meninggalkan jejak kondensasi warna-warni di langit pertunjukan yang disaksikan jutaan orang setiap tahun saat parada hari kemenangan sebagai simbol kebanggaan dan kecanggihan teknologi militer Rusia. dalam konflik yang masih berlanjut, kedua belah pihak saling melaporkan kerugian besar dalam peralatan militer mereka. kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa Ukraina telah kehilangan hingga 662 pesawat lebih dari 23.000 kendaraan lapis baja, 283 helikopter, 24.514 unit artileri dan mortir, serta 35.059 kendaraan pendukung.

Sejak perang dimulai, keberhasilan Rusia menekan pasukan lawan menurut mereka didukung oleh teknologi persenjataan Canggih termasuk drone tempur yang efektif menghancurkan target dengan cepat dan presisi. drone FPV KVN yang terbaru bahkan disebut berperan vital dalam sejumlah operasi kunci menghancurkan kendaraan lapis baja Ukraina dalam waktu singkat, di sisi lain Ukraina juga tidak tinggal diam, mereka melaporkan keberhasilan menembak jatuh dua pesawat tempur Rusia menandakan pertempuran udara di antara kedua negara masih sangat sengit dengan korban dan kerugian yang terus bertambah di kedua belah pihak, di sisi lain Ukraina juga melaporkan keberhasilan mereka dalam menjatuhkan dua jet tempur Rusia berkat inovasi drone laut Magura 7 melalui operasi yang digagas Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina atau GUR dua unit SU30 Flanker milik Rusia dilumpuhkan dengan rudal udara ke udara Aim9 Side Winder berpemandu inframerah yang diluncurkan langsung dari kapal nirwak Magura 7, kabar tersebut semakin santer setelah Presiden Volodimir Zelenski secara terbuka mengumumkan bahwa militer Ukraina berhasil menembak jatuh jat tempur Rusia kedua dalam satu hari dengan menggunakan pesawat tabera awak laut, tidak hanya itu pihak intelijen Ukraina menambahkan bahwa pada Desember tahun lalu mereka sukses menghancurkan dua helikopter Rusia untuk pertama kalinya di dunia dengan rudal yang dibawa oleh drone Magura V5.

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menunjukkan bagaimana perang modern kini tak lagi hanya mengandalkan jumlah pasukan atau senjata berat di darat, persaingan teknologi terutama penggunaan drone baik di udara, darat, maupun laut telah mengubah wajah pertempuran setiap inovasi baru memunculkan babak baru dalam pertarungan di mana strategi kecanggihan teknologi dan keberanian menjadi penentu hasil akhir, namun di balik setiap klaim kemenangan selalu ada korban dan kehancuran yang harus dibayar selama belum ada titik temu untuk perdamaian. kedua negara kemungkinan besar akan terus beradu inovasi di medan laga, satu hal yang pasti dunia akan terus menyaksikan siapa yang mampu bertahan di tengah eskalasi perang teknologi yang makin tak terduga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IRAN BERHASIL MENGHANCURKAN FASILITAS MILITER ISRAEL